Rancang Bangun Pengontrolan Suhu dan Kelembaban pada Proses Fermentasi Tempe Berbasis Internet of Things

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Berdi Gunawan
Sukardi Sukardi

Abstract

Proses tempe tradisional butuh waktu 30 sampai 36 jam, untuk mengubah kedelai mentah menjadi tempe jadi. Lamanya proses pengolahan tempe dapat mempengaruhi waktu pemasaran serta mempengaruhi ragi tempe yang mudah menghitam jika terlalu lama masa fermentasi tempe. Maka muncul sebuah ide untuk membuat sebuah alat yang bisa memonitoring dan mengontrol proses fermentasi tempe menggunakan internet. Alat fermentasi ini bekerja pada rentang suhu 30oC - 35oC. Pada rentang suhu tersebut, waktu fermentasi tempe kedelai mentah akan menjadi tempe jadi butuh 16 jam. Pada alat proses monitoring tempe menggunakan sensor DHT 22. Alat ini dikontrol dengan mikrokontrolker NodeMCU. Pada alat ini dilakukan monitoring suhu melalui sensor DHT22, jika suhu lebih rendah dari set point maka NodeMCU akan melakukan perintah ON pada lampu dan jika set point suhu tinggi dari yang ditentukan maka NodeMCU akan melakukan perintah  OFF pada lampu, dan sampai pada batas set point waktu yang ditentukan. Hasil  pembacaan dapat dipantau menggunakan aplikasi blynk yang terhubung ke internet.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Gunawan, B., & Sukardi, S. (2020). Rancang Bangun Pengontrolan Suhu dan Kelembaban pada Proses Fermentasi Tempe Berbasis Internet of Things. JTEIN: Jurnal Teknik Elektro Indonesia, 1(2), 168-173. https://doi.org/10.24036/jtein.v1i2.63

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.